PEMATANGSIANTAR (SUMUT) - Huria Kristen Indonesia Protestan (HKIP) harus menjadi tubuh Kristus bagi umatNya, yang memiliki iman yang kuat dan berkualitas. HKIP harus tetap mengabarkan suka cita Injil, sehingga dunia memperoleh kesejahteraan dan keselamatan.
Demikian dikatakan Pdt Drs Pangasaon Tarihoran calon Bishop HKIP kepada Metro, Selasa (18/10/2011) di kediamannya Jalan Setia Negara, Siantar Sitalasari. Katanya, ada tiga tugas yang diemban pimpinan gereja dan harus dilakukan, yaitu persekutuan, kesaksian, dan pelayanan kasih.
Pdt Drs Pangasaon Tarihoran menambahkan, sinode ke-9 HKIP yang pada 20-23 Oktober di Jalan Pisang ini, adalah garis-garis besar program pelayanan (GBPP-HKIP) yang dapat menunjang tugas-tugas panggilan yang tiga tersebut.
Pdt P Tarihoran yang saat ini menjabat sebagai Ketua Badan Koordinas Antar Gereja (BKAG) Kabupaten Simalungun ini, optimis para sinodestan akan mengambil keputusan yang tepat untuk memilih pimpinan pusat HKIP yang kredibel yang bisa membawa misi tiga pelayanan gereja, sesuai GBPP-HKIP.
“Yang terpenting, pimpinan HKIP terpilih nantinya melaksanakan tiga tugas panggilan gereja yaitu persekutuan, kesaksian, dan pelayanan kasih sesuai,” jelas Pdt P Tarihoran setelah dilantik menjadi pendeta meninggalkan semua kesibukannya di organisasi dan mempersembahkan segenap hidupnya untuk pelayanan gereja.
Tekadnya tersebut didasari atas tema dan sub tema Sinode ke-9 HKIP ‘Tuhan Itu Baik” Mazmur 100:5a dan sub tema ‘HKIP akan menyatakan kebaikan Tuhan dalam misi pelayanannya kepada masyarakat, bangsa dan negara. Melalui tema dan sub tema tersebut diharap memotivasi dalam memulikan kembali semangat dan kesatuan HKIP.
Kata pendeta yang beristrikan Netty Br Hutapea, sebagai gereja yang masih muda HKIP harus lebih berbenah untuk mengejar program-program pelayanan serta meningkatkan koordinasi bersama gereja-geraja oikumene dalam pelayanan iman untuk mensejahterakan masyarakat.
”HKIP harus lebih berbenah diri untuk mengejar program-program pelayanan iman, serta meningkatkan koordinasi dengan gereja-geraja oikumene,” jelas Pdt P Tarihoran yang mengandalkan Ayat Emas Galatia 6 : 10, dan nyayian (Ende) No 222: 1-5 ini. (Metro Siantar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar