Roma 5: 12-19
Dalam semua tulisan perjanjian Baru, Pendekatan Paulus dalam surat-suratnya merupakan suatu uraian yang paling dekat dengan apa disebut teologia mengenai dosa. Dasar pemikirannya sama dengan apa yang terdapat dalam Injil.
Penulis: Pdt. Parlin M. Simangunsong, M.Div Sekjend, HKIP |
Paulus juga dalam suratnya kepada jemaat di Roma banyak berbicara tentang akibat dosa. Dosa bukan saja menguasai manusia secara individu, akan tetapi menguasai manusia secara universal.
Akibat dosa menurut pandangan Paulus:
- Murka Allah menimpa manusia atas dosa yang diperbuatnya karena melanggar hukum taurat, tidak percaya kepada Tuhan ( Roma 1:18). Dosa itu menguasai tubuh, yang timbul karena keinginan atau nafsu (Roma 6:12). Dosa yang telah menguasai tubuh manusia akan berbuat kelaliman dan mendatangkan murka Tuhan (Roma 6:13). Murka Allah di sini berupa kutukan dengan menjatuhkan hukuman, dapat berupa penyakit yang membawa maut (Roma 6:23), yang membuat manusia itu dikucilkan keluar dari lingkungan keluarga dan masyarakat . Dia merasa malu, menderita dan menyakiti dirinya sendiri (Roma 8:22).
- Akibat dosa yang paling sering disebut Rasul Paulus adalah maut. Maut dianggap sebagai musuh terakhir (1 Korintus 15:26). Dosa berkuasa dalam alam maut mematikan tubuh (roma 8:10-11). Semua manusia mati tanpa kerkecuali, merupakan bukti bahwa dosa itu ada karena semua manusia telah berdosa. Kematian yang dimaksudkan di sini ialah bukan saja kematian jasmani tetapi juga kematian kekal.
- Dalam hal ini Rasul Paulus mengatakan: sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia melalui oleh satu orang, dan dosa itu juga maut, demikianlah dosa itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa (Roma 5: 12). Bahwa maut itu masuk ke dalam dunia melalui dosa, dan dosa itu berkuasa sejak zaman Adam sampai kedatangan Yesus Kristus. Bahwa Rasul Paulus menunjukkan bahwa upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Kematian merupakan satu-satunya kesudahan dosa( Roma 6:21). Tetapi melalui Kristus kehidupan diberikan sebagai karunia Allah.
- Akibat dosa yang tidak dapat dielakkan ialah putusnya hubungan antara Allah dengan manusia. Semua telah berpaling dari Allah dan tersesat di dalam segala jalan dosa (Roma 8:8).
Murka Allah menamatkan manusia jauh dari pada-Nya sebagai manusia yang hidup terasing dalam alam semesta. Segala sesuatu yang menjadi hak istimewa manusia dari Allah telah hilang.
Pendamaian adalah hasil kerja kasih Allah. Pendamaian itu bukan sesuatu yang dipaksakan. Rasul Paulus menerangkan bahwa Allah menunjukkkan kasihnya kepada manusia, ketika manusia masih berdosa(Roma 5:8) Yohanes 3:16 mengatakan” begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya”.
Dengan jalan pendamaian melalui karya Kristus pada salib. Pendamaian ini mempunyai sisi ganda, yaitu sisi yang mempengaruhi Allah dan sisi yang mempengaruhi manusia. Terutama sekali pendamaian berarti suatu perubahan dalam sikap Allah terhadap manusia; dalam kerangka ini kematian Kristus telah memungkinkan suatu hubungan yang baru. Suatu perubahan moral yang sesuai dalam diri manusia, agar manusia dapat berdamai dengan Allah.
Karena Allah adalah adil dan benar, Ia harus membenci dan menghukum dosa, sebab itu Allah harus bertindak terlebih dahulu. Allah senatiasa mengasihi kita dan penuh rahmat, tetapi keadilan-Nya harus ditunjukkan-Nya (Roma 3:26).
Hanya karena anugerah-Nya maka manusia memperoleh kehidupan yang didamaikan melalui pendamaian. Artinya, Allah adalah asal-usul pendamaian sedangkan objek dari dari pendamaian itu adalah dosa. Maka manusia harus mengakui dossa-dosanya di hadapan Allah, supaya manusia dengan Allah dapat dipulihkan, walaupun pemulihan itu sebenarnya berasal dari Allah. Pemulihan itu bukan merupakan hasil perbuatan manusia tetapi perbuatan Allah melalui Yesus Kristus.
Demikianlah di dalam Kristus telah terjadi pelepasan yakni pendamaian yang berasal dari Allah yang oleh Kristus sendiri mendamaiakan diri-Nya dengan manusia, maka manusia pelaku dosa juga harus bertobat. Hanya dengan iman manusuia dapat bertobat dan meninggalkan dosa-dosanya. Pertobatan tidak dapat dipisahkan dari iman, atau dengan kata lain buah dari iman adalah pertobatan. Untuk itu bersyukurlah dan jangan menyia-nyiakan anugerah Tuhan.
Kepada orang yang telah percaya kepada Kristus diharapkan untuk hidup menurut teladan Kristus. Amin
Siantar News 24 Jam, Minggu 5 Maret 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar